Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Pengikut

RSS

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization)



Pembelajaran kooperatif merupakan stategi pembelajaran yang mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui ketrampilan proses (Henny, 2003:20). Siswa belajar dalam kelompok kecil yang kemampuannya heterogen. Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota saling bekerja sama dan saling membantu dalam memahami suatu bahan ajar. Agar siswa dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya maka mereka perlu diajari ketrampilan-ketrampilan kooperatif sebagai berikut.
a. Berada dalam tugas
Berada dalam tugas maksudnya adalah tetap berada dalam kerja kelompok, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya sampai selesai dan bekerjasama dalam kelompok sesuai dengan kesepakatan kelompok, ada kedisiplinan individu dalam kelompok.
b. Mengambil giliran dan berbagi tugas
Mengambil giliran dan berbagi tugas yaitu bersedia menerima tugas dan membantu menyelesaikan tugas.
c. Mendorong partisipasi
Mendorong partisipasi yaitu memotivasi teman sekelompok untuk memberikan kontribusi tugas kelompok.
d. Mendengarkan dengan aktif
Mendengarkan dengan aktif maksudnya adalah mendengarkan dan menyerap informasi yang disampaikan teman dan menghargai pendapat teman. Hal ini penting untuk memberikan perhatian pada yang sedang berbicara sehingga anggota kelompok yang menjadi pembicara akan merasa senang dan menumbuh kembangkan motivasi belajar bagi dirinya sendiri dan yang lainnya.
e. Bertanya
Menanyakan informasi atau penjelasan lebih lanjut dari teman sekelompok kalau perlu didiskusikan, apabila tetap tidak ada pemecahan tiap anggota wajib mencari pustaka yang mendukung, jika tetap tidak terselesaikan baru bertanya kepada guru.
Menurut Ibrahim (2000:6) unsur-unsur pembelajaan kooperatif adalah sebagai berikut.
a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”.
b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.
c. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
d. Siswa harus membagai tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya
e. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/ penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.
f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan ketrampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
g. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Ada beberapa macam model pembelajaran kooperatif antara lain STAD (Student Teams Achievement Divisions), TGT (Teams Games Tournament), TAI (Team Assisted Individualization), Jigsaw, Jigsaw II, dan CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition).
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap siswa lain yang membutuhkan bantuan (Suyitno,2002:9). Dalam model ini, diterapkan bimbingan antar teman yaitu siswa yang pandai
bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah. Disamping itu dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil. Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki 8 (delapan) komponen, yaitu
a. Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 6 siswa.
b. Placement test, yakni pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa dalam bidang tertentu.
c. Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
d. Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya.
e. Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
f. Teaching Group, yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
g. Facts Test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
h. Whole Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah

Sumber:

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Karena Cinta Tak Selalu Berbentuk Bunga



Aku menikah bukan untuk kecewa,
Aku menikah bukan untuk marah-marah.
Aku menikah bukan untuk berprasangka buruk,
Aku menikah bukan untuk bersedih hati,
Tapi aku menikah untuk…
“dunia bahagia akhirat syurga”

Apapun yang terjadi,
Jangan biarkan tujuan hidupmu terampas oleh dunia!

Karena cinta tak harus selalu berbentuk bunga
Aku mencintai suamiku karena sifatnya yang apa adanya dan aku begitu menyukai perasaan aman dan tentram yang muncul dihati saat bersanding dengannya. Tiga tahun dalam masa perkenalan dan dua tahun dalam masa pernikahan, harus ku akui bahwa mulai timbul rasa bosan dan lelah dalam kehidupan rumah tangga dan alasan mencintainya dulu kini menjadi sesuatu yang menjemukan. Aku seorang wanita yang berjiwa sentimental dan benar-benar sensitive serta berperasaan halus. Aku merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang merindukan belaian.
Tetapi semua itu tidak lagi ku peroleh. Suamiku kini jauh berbeda dari yang ku harapkan dulu. Rasa sensitivenya kurang, dan ketidakmampuannya menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah memusnahkan semua harapan tentang kehidupan cinta yang ideal.
Suatu hari, aku beranikan diri untuk menyatakan keputusan untuk bercerai!!”. Mengapa??”, dia bertanya dengan terkejut. “Aku lelah, kamu tidak memberikan cinta yang aku inginkan”. Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, nampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu padahal tidak.
Kekecewaan aku semakin bertambah, seorang laki-laki yang tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang aku harapkan darinya??
Dan akhirnya dia bertanya, “apa yang dapat aku lakukan untuk mengubah pikiranmu?”
Aku menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan perlahan.
“Aku punya satu pertanyaan, jika kamu dapat menemukan jawabannya, aku akan mengubah pikiranku,” Seandainya, aku menyukai setangkai bunga indah yang ada ditepi gunung dan kita berdua tahu, jika kau memanjat gunung itu maka kau akan mati. Apakah kau akan melakukannya untukku??. “Diapun termenung dan berkata:
“Aku akan memberikan jawabannya besok pagi”. Hatiku langsung gundah mendengar reaksinya.
Keesokan paginya, suamiku tidak berada di rumah, dan aku menemukan selembar kertas dengan coretan tangannya di bawah sebuah gelas berisikan susu hangat, yang bertuliskan…..
“Sayang, aku tidak akan mengambil bunga itu untukmu tapi ijinkan aku untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan hatiku, aku lantas terus membacanya.
“Sayang, kau biasa menggunakan computer dan selalu menghadapi masalah kerusakan program didalamnya dan akhirnya menangis didepan monitor, aku harus memberikan jari-jariku untuk dapat membantumu dan memperbaiki programnya.”
“Kau selalu lupa membawa kunci rumah ketika keluar rumah, dan aku harus memberikan kakiku supaya dapat menendang pintu, dan membukakan untukmu ketika pulang.”
“Kamu senang jalan-jalan keluar kota tetapi sering tersesat di tempat-tempat yang baru kamu kunjungi, aku harus menunggu dirumah dan membantumu agar dapat memberikan mataku untuk menjelaskan jalan melalui peta untukmu.”
“Kamu selalu kelelahan waktu pergi dengan teman baikmu setiap bulan, dan aku harus memberikan tanganku untuk memijit kakimu yang terkilir.”
“Kamu orang yang suka diam di dalam rumah, dan aku selalu khawatir kamu akan menjadi “aneh”  dan aku harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang pernah aku alami.”
“Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, dan aku harus menjaga mataku agar ketika tua nanti, aku masih dapat membantu memotong kukumu dan mencabut ubanmu.”
“Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menyusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu.”
“Tetapi sayangku, aku tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena aku tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku……”
“Sayangku, aku tahu, di luar sana masih ada banyak orang yang mampu mencintaimu lebih dari aku mencintaimu…..”
“Untuk itu sayangku, jika semua yang aku berikan dengan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Aku tidak akan menahan dirimu untuk mencari tangan, kaki dan mata lain yang dapat membahagiakanmu.”
……..Air mataku jatuh di atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi aku tetap berusaha membaca selanjutnya….
“Dan sekarang, sayangku…..kamu telah membaca jawabanku. Jika kau berpuas hati dengan jawaban ini dan tetap menginginkanku tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, aku sekarang sedang berdiri diluar pintu menunggu jawabanmu.”
“Jika kau tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk mengambil barang-barangku dan aku tidak akan menyusahkan hidupmu lagi. Percayalah kebahagianku adalah apabila kau bahagia.”
Aku segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah sendu sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.
Oh Tuhan……
Kini aku tahu, tidak ada orang lain yang pernah mencintaiku lebih dari dia mencintaiku….


# Abu Fakhri NR. (MERAIH DUNIA BAHAGIA AKHIRAT SYURGA)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dibawah Pohon Kamboja


  Udara siang ini cukup dingin padahal jam baru menunjukkan pukul 16.00 WIB. Suasana mendung dan awan yang yang tebal makin membuat setiap orang untuk segera sampai dirumah, tanda-tanda hujan akan segera turun.
Hmmm, tak terkecuali dengan diriku ingin segera pulang dan sampai dirumah dengan selamat. Ku melangkahkan kaki dengan tergesa-gesa, mungkin ada baiknya kalau aku lewat jalan pintas saja biar cepat sampai, pikirku. Setahu aku ada jalan pintas yang menghubungkan antara satu kampung dengan kampung yang lainnya, kembali ku mengingat jalan yang dulu pernah aku lewati setelah hampir sepuluh tahun terakhir ini tak pernah aku pijak.
Ditengah perjalanan tiba-tiba hujan turun, seakan diguyurkan dari langit. Akupun berlari mencari tempat untuk berteduh, setengah berlari melewati kebun-kebun yang rimbun. Ternyata tempat ini jauh berbeda dengan yang dulu, terlihat tak terawat dan gelap. Hingga akhirnya aku menemukan pohon besar yang bisa aku gunakan untuk berteduh sementara dari guyuran hujan yang semakin besar. Tepat disamping sebuah pemakaman umum yang memisahkan antara kampungku dengan kampung sebelah. Dalam keadaan yang basah kuyup, aku berdiri di bawah pohon rindang. Sambil melihat ke sekeliling mungkin saja ada orang yang lewat dan membawa payung sehingga aku bisa ikut pulang bareng dengannya.
Penglihatanku tertegun saat tak sengaja aku menengok ke pemakaman tersebut, ternyata ada dua orang anak kecil seusia 9 tahunan sedang berteduh dibawah pohon kamboja sambil menggenggam plastik hitam. Aku berfikir, kira-kira apa yang sedang mereka lakukan dipemakaman seperti ini? Dibawah rintik-rintik hujan yang belum juga mereda.
Sejam telah berlalu, hujan sudah mulai reda tinggal sisa-sisa yang membasahi dedaunan. Karena penasaran, akhirnya aku menghampiri 2 orang anak di pemakaman itu. Mereka tampak menggigil kedinginan dengan baju yang basah. Ku beranikan diri untuk menyapanya,
“Adek, lagi ngapain? Tanyaku dengan tersenyum.”
            “Nggak ngapa2in mbak! Jawabnya mereka secara bersamaan, terlihat jelas olehku matanya yang polos seakan menanyakan siapa aku.”
            “Nggak usah takut, kenalkan nama saya Zahra, kalian siapa? Tanyaku.”
            “Saya Nina dan ini teman saya namanya Riri, jawabnya.”
            “Oh, adek orang mana? Kenapa bisa disini? Tanyaku secara beruntun.”
            “Dari kampung sebelah mbak, tadi hujan jadi kami berteduh dulu disini,”
            “Terus itu bawa apa? Ada yang bisa mbak bantu?”
            “Ini bawa bunga kamboja, mbak, mau di jual! Kata Nina.”
            “Dijual?? Orang tua kalian dimana? Tanyaku heran.”
            “Iya, mbak. Tadi kami mengumpulkan bunga kamboja yang sudah berguguran, rencananya kami akan jual ke nenek Sukiyem. Biasanya bunga kambojanya dijemur samapai kering terus dijual lagi sama beliau ke pasar. Bunga kambojakan bisa dijadikan bahan pembuatan teh dan kosmetik juga bisa, jelas Riri panjang lebar.”
            “Nina, udah nggak punya siapa-siapa lagi mbak, sekarang tinggal sama nenek saja. Karena nenek nggak punya penghasilan yang tetap bahkan sering kekurangan jadi Nina pengen bisa membantu untuk sedikit meringankan beban nenek dengan cara seperti ini, mbak, cerita Nina.”
            “Ya meskipun hasilnya tidak banyak sih mbak tapi setidaknya ada sedikit pemasukan minimal bisa untuk beli beras buat makan sehari-hari, tambahnya lagi.
            “Kalau orang tua Riri, kemana?”
            “Bapak dan ibu Riri udah cerai mbak, setelah mereka berpisah udah nggak pernah pulang lagi. Sekarang Riri tinggal sama paman, adiknya Ibu.”

Kerongkonganku seakan kering mendengar jawabannya, aku tak tahu harus bilang apa lagi. Pipiku serasa memanas, oleh air mata yang tak bisa ku bendung lagi. Untung hujan masih menyisakan rintik-rintik kecil sehingga tak kelihatan bahwa air mataku mengalir mendengar apa yang mereka katakan. Sungguh tak ku sangka anak sekecil itu bisa mengalami beban seberat itu.
Dengan terbata-bata aku bertanya,

            “Kalian sudah makan?”
            “Belum mbak, tadi pulang dari sekolah kami langsung kesini takut hujan, ternyata malah hujan beneran.”
            “Kalau gitu, main ke rumah mbak dulu yuk!, ajakku sambil tersenyum.”
Mereka saling berpandangan, seakan mempertimbangkan ajakanku.
            “Ayolah, tak ada siapa-siapa di rumah. Anggap saja ini undangan dari teman baru, kataku untuk meyakinkannya.”
            “Baik, mbak”
Sepanjang perjalanan pulang tak banyak yang kami bicarakan. Tapi ada banyak hal yang ingin aku lakukan untuk bisa membantu dan mewujudkan keinginannya terutama sekolahnya. Sampai nanti mereka dapat cita-cita, berguna untuk masyarakat, bangsa dan Negara. Ya Allah, bantulah hambaMU ini….
           
           











                                      

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Serpihan Hati

Seuntai harapan itu hadir kembali
Seiring waktu yang bergulir tiada henti
Duduk diberanda hati ini
Mengetuk perlahan namun pasti…..
Jemari-jemari itu masih terasa getarannya
Entah karena rasa lelah yang menggelayuti
Atau perasaan cemas dan kekhawatiran
Pada pengharapan yang dalam…
Kini…
Ku kumpulkan kembali
Serpihan dari keberanian
Keping-keping hati yang telah berserakan
Agar utuh kembali…
Dan lihatlah sekarang
Benih-benih yang kau titipkan, kini telah tumbuh
Bunga yang kau tanam, kini telah mekar dan mewangi
Buah yang kau semai, kini telah berbunga
Meski belum sempurna….

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cxxta...

Entah kata apa yang paling sesuai untuk..
mengungkapkan betapa dasyatnya engkau
betapa indahnya hingga tak mampu aku lukiskan...
Engkau membawa ketenangan, kedamaian, ketentraman bahkan
kekuatan...
Kekuatan untuk bisa menerima seutuhnya, apa adanya..
kekuatan untuk segera menghapus setiap luka yang tak sengaja tergores
kekuatan untuk saling mengerti dan memahami
kekuatan untuk saling menghargai dan mneghormati
kekuatan untuk senantiasa tersenyum meski perih..
Dan semua itu adalah kebahagiaan
yang kan selalu ku miliki jika bersamamu...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sayap

Ketika kedua sayap kita bisa bergerak
maka kita bisa terbang lepas menikmati dunia
yang indah...bebas....lepas...

Tetapi ketika salah satu sayap kita patah
apakah kita tidak bisa terbang lagi?
apakah kita lantas diam dan bersedih?

Tentu tidak!
karena walaupun sayap kita patah
kita masih punya bulu yang indah
juga suara yang bagus

Dan biarlah sayap itu menjadi kenangan
karena semuanya tak ada yang tak mungkin

Pasti masih banyak harapan
banyak sekali...
dan yakin bahwa semua indah pada waktunya...


by: Siti M. Eet

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MET ULTAH

Sahabat, tak terasa waktu begitu cepat berlalu.
 Menyisakan kenangan yang takkan terlupa.
Mengukir sejarah dalam perjalanan hidup kita.
Mewarna seindah pelangi

Selamat datang sahabat,
Pada kehidupan kita yang baru
Pada setiap cerita yang akan menghiasi
Pada kedewasaan yang  mesti kita genggam dalam diri
Pada angan-angan dan harapan yang menuntut kita tuk mengejarnya

Sahabat,
Hari ini bukanlah akhir
Tapi hanya sebuah tanda dari perjalanan kita yang selanjutnya
Mengarungi kehidupan yang begitu luas
Menapaki jalan yang terkadang terasa terjal
Tak selalu seperti yang kita harapkan

Sahabat,
Semua rasa yang hadir dalam hidup kita
Yang terkadang senang, bahagia, gembira, tertawa, menangis, kesal, marah, benci dll
Tersenyumlah, karena semua  rasa itu berkenan singgah dalam hati kita
Silih berganti dan tak pasti
Membentuk kita untuk selalu siaga dalam berbagai situasi
Dan semua itu Tuhan anugerahkan
Sebagai bentuk dari kasih sayangNYA
Karena kita begitu berharga di mataNYA….

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS